Kenali Sinyal Kecil Gejala Osteoporosis

Karena tidak memerlihatkan gejala klinis yang nyata maka osteoporosis disebut juga dengan silent thief. Tapi, tahukah kalau tanda-tanda awal osteoporosis bisa dilihat melalui mulut kita? Karena pengeroposan pada tulang rahang, bisa menjadi pertanda kemungkinan terjadinya pengeroposan tulang pada bagian tubuh kita yang lain.

Osteoporosis merupakan penyakit tulang paling umum terjadi pada hampir 1 dari 3 perempuan berusia di atas 65 tahun. Penyakit yang menurunkan kepadatan tulang kita ini, memang sulit kita rasakan sebelum tulang mengalami cedera atau retak. Tapi ternyata, dokter gigi kita bisa melakukan pendeteksian tanda-tanda awal osteoporosis melalui pemeriksaan gigi rutin kita.

Kondisi mulut kita bisa menjadi sebuah indikator yang penting untuk memperlihatkan keadaan tulang kita sebenarnya. Dr. Sonja Roesma, SKM., AAK., dalam buku Pencegahan Dini Osteoporosis, menjelaskan rahang kita terdiri dari tulang trabekular yang kondisinya tidak sepadat tulang biasa, jadi ketika kalsium tulang digerogoti maka rahang yang terlebih dahulu merasakan akibatnya. Dan ini menjadi bukti, mengapa orang tua banyak yang ompong.


Waspadalah jika kita mengalami gejala-gejala seperti, gigi terlepas, kondisi gusi yang terpisah dengan gigi, mengalami penyakit gusi yang parah, pemakaian gigi palsu yang selalu tidak pas, dan mengalami kesulitan dalam mengunyah makanan serta berbicara. Ketika gejala di atas terjadi maka dokter gigi kita biasanya akan melakukan ronsen gigi untuk menunjukkan kondisi kepadatan tulang pada rahang dan tulang di sekitar gigi kita. Jika ronsen gigi memperlihatkan adanya penurunan angka kepadatan tulang, itu bisa menjadi sinyal akan terjadinya tahap lanjutan pada osteoporosis.

Selain melemahkan tulang dan meningkatkan risiko terjadi patah pada tulang, osteoporosis juga dapat memberikan dampak negatif yang besar terhadap kesehatan gigi kita. Dalam tahap lanjut, osteoporosis dapat memicu terjadinya penanggalan gigi atau pengikisan pada tulang rahang. Ketika gigi kita “hilang” dan membuat bentuk rahang kita berubah, hasilnya kita akan kehilangan kemampuan untuk makan, minum, dan berkomunikasi secara benar. Selain itu, osteoporosis juga akan meningkatkan risiko penyakit periodontal pada gusi.

Sebagian besar orang, khususnya perempuan, akan mencapai puncak pada investasi tulang mereka pada awal usia 20-an. Oleh sebab itu sebisa mungkin kita bisa memiliki “tabungan” tulang yang banyak sejak dini dengan mengonsumsi susu, yogurt, brokoli dan makanan tinggi kalsium lainnya. Selain itu kita juga bisa melakukan beberapa langkah pencegahan seperti :

1. Memenuhi kebutuhan tubuh akan kalsium sesuai yang direkomendasikan. Untuk perempuan 1200 mg, pria 800 mg dan bagi orang usia di atas 65 tahun 1500 mg.

2. Rutin melakukan olahraga yang dapat menguatkan tulang dan otot kita.

3. Mengonsumsi makanan yang sehat dan mengandung kalsium dan vitamin D, seperti ikan teri, salmon, brokoli, kubis, yogurt, kacang panjang, bok choy dan jeruk.

4. Hindari rokok dan kurangi asupan kafein serta alkohol.

5. Periksakan kesehatan gigi kita secara berkala ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali

Sumber :
http://www.kalbe.co.id/?mn=news&tipe=detail&detail=20329

1 komentar:

Berkomentarlah dengan sopan dan pastikan komentar anda bukan spam. Komentar spam akan dihapus.