Kemampuan Indonesia di bidang teknologi alat tempur terus meningkat seiring desakan masyarakat untuk mengadakan alutsista made in Indonesia sehingga tidak tergantung luar negeri.
Menhankam Prof Ir Purnomo Yusgiantoro bertekat mengadakan 500 unit roket buatan dalam negeri setelah melihat produk produk PT Pindad memenuhi standar internasional.
Seperti roket R-Han 122 merupakan hasil kerjasama Balitbang Kementerian Pertahanan RI dengan Kementerian Riset dan Teknologi (KRT), Pindad, LAPAN, Perguruan Tinggi dan pihak terkait lainnya.
Menhankam Prof Ir Purnomo Yusgiantoro bertekat mengadakan 500 unit roket buatan dalam negeri setelah melihat produk produk PT Pindad memenuhi standar internasional.
Seperti roket R-Han 122 merupakan hasil kerjasama Balitbang Kementerian Pertahanan RI dengan Kementerian Riset dan Teknologi (KRT), Pindad, LAPAN, Perguruan Tinggi dan pihak terkait lainnya.
Selanjutnya melakukan integrasi roket dengan penambahan warhead (hulu ledak) sehingga roket berfungsi sebagai senjata yang memiliki daya ledak yang optimal dengan sasaran darat ke darat dengan jarak tembak antara 11-14 km.
Dengan adanya integrasi prototipe roket warhead diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai Alutsista TNI yang selama ini masih tergantung dari luar negeri.
Serangkaian ujicoba roket itu, disebut sebagai bagian target awal pengadaan sebanyak 500 rudal di Kementrian Pertahanan RI, untuk peningkatan alat utama sistim persenjataan (alutsista) TNI.
“Setelah ini tidak ada lagi uji coba, kita akan segera masuk tahap komersial (penjualan),“ kata Menhan seraya menambahkan hingga tahun 2014 minimal akan diproduksi 500 unit roket untuk kebutuhan alutsista TNI AL.
Dipilihnya daerah Baturaja menjadi ujicoba dan peluncuran dengan pertimbangan daerah ini paling pas karena cukup aman dari jangkauan penduduk dan jauh dari pemukiman.
Dikatakan Purnomo, keberhasilan peluncuran berkat kerja keras selama enam tahun terakhir. Pada tiga tahun pertama, sebagai tahap penelitian dari institusi terkait seperti LAPAN, PT DI, PT Pindad, Balitbang dan Kemenristek. Hasil penelitian lalu disatukan/kolaborasi bersama Kemenhan yang menghasilkan ujicoba peluncuran.
Pembiayaan untuk pengadaan roket itu sendiri menurut Purnomo akan dibiayai melalui APBN. Untuk satu rudal yang memiliki daya jangkau sekitar 15 Km tersebut membutuhkan biaya Rp 75 juta. Harga pembuatan rudal produksi dalam negeri itu dinilai lebih murah ketimbang harus membeli roket dari luar yang cost-nya lebih mahal.
|
|
Labels:
Indonesia
0 comments:
Komentar di: Indonesia Segera Produksi Sendiri 500 Roket Pindad
Berkomentarlah dengan sopan dan pastikan komentar anda bukan spam. Komentar spam akan dihapus.