Jum'at, 9 Maret 2012, Timnas Indonesia untuk yang ketiga kalinya secara berturut-turut kalah di partai final. Kali ini Brunei Darussalam lah yang berhasil mengalahkan Timnas Indonesia. Sebelumnya Timnas Indonesia dikalahkan oleh Malaysia dilaga final Sea Games Indonesia 2011 dan final AFF Cup 2010. Hal ini tentunya menambah rasa malu rakyat Indonesia karena 10 hari sebelumnya Timnas senior Indonesia dibantai oleh Bahrain 0-10 dalam laga lanjutan penyisihan piala dunia 2014 zona Asia.
Sungguh ironis luar biasa yang dirasakan seluruh rakyat Indonesia. Timnas Indonesia selalu tampil superior di penyisihan grup, namun selalu saja tumbang di partai pamungkas(final). Entah apa yang salah dengan permainan Timnas. Indonesia seperti demam panggung ketika tmpil difinal, bahkan ketika tampil dihadapan puluhan ribu suporter sendiri. Mungkin inilah “kutukan” bagi Timnas.
Sebenarnya Indonesia memiliki peluang yang lebih besar untuk menjadi juara dibanding lawan mereka. Bahkan dari Brunei sekalipun yang tampil dihadapan puluhan ribu pendukungnya. Kekalahan tadi malam juga merupakan rekor baru antara pertemuan kedua negara diberbagai ajang. Sebelumnya Indonesia belum pernah sekalipun imbang apalagi kalah dari Brunei. Sungguh ironis memang.
Lalu kalau sudah begini siapa yang harus disalahkan? Pasti banyak orang menjawab “PSSI” lah yang bersalah. Memang sikap arogansi petinggi PSSI saat ini sangat mempengaruhi permainan Timnas. Dualisme yang terjadi membuat pelatih Timnas kesulitan dalam memilih pemain yang berkualitas. Sampai kapankah mimpi buruk ini akan berlangsung??
Kita sebagai rakyat Indonesia hanya bisa berharap Timnas kita bisa maju sambil menunggu ada sosok yang tepat untuk memimpin instansi sepak bola tertinggi dinegeri ini..Mudah-mudahan saja..oleh:Fandi Adhitya
Sungguh ironis luar biasa yang dirasakan seluruh rakyat Indonesia. Timnas Indonesia selalu tampil superior di penyisihan grup, namun selalu saja tumbang di partai pamungkas(final). Entah apa yang salah dengan permainan Timnas. Indonesia seperti demam panggung ketika tmpil difinal, bahkan ketika tampil dihadapan puluhan ribu suporter sendiri. Mungkin inilah “kutukan” bagi Timnas.
Sebenarnya Indonesia memiliki peluang yang lebih besar untuk menjadi juara dibanding lawan mereka. Bahkan dari Brunei sekalipun yang tampil dihadapan puluhan ribu pendukungnya. Kekalahan tadi malam juga merupakan rekor baru antara pertemuan kedua negara diberbagai ajang. Sebelumnya Indonesia belum pernah sekalipun imbang apalagi kalah dari Brunei. Sungguh ironis memang.
Lalu kalau sudah begini siapa yang harus disalahkan? Pasti banyak orang menjawab “PSSI” lah yang bersalah. Memang sikap arogansi petinggi PSSI saat ini sangat mempengaruhi permainan Timnas. Dualisme yang terjadi membuat pelatih Timnas kesulitan dalam memilih pemain yang berkualitas. Sampai kapankah mimpi buruk ini akan berlangsung??
Kita sebagai rakyat Indonesia hanya bisa berharap Timnas kita bisa maju sambil menunggu ada sosok yang tepat untuk memimpin instansi sepak bola tertinggi dinegeri ini..Mudah-mudahan saja..oleh:Fandi Adhitya
|
|
Labels:
Indonesia
6 comments:
nice info..follow you
thanks ya
bukan masalah kutukannya mas... tpi lebih kepada mental juara yang belum ada di timnas...
awal - awal mainnya bagus.. eh pas finalnya seperti hilang taji....
aku sudah cape mikirin bola indonesia.... ribut mulu
@christian: bener sob, pemain indonesia belum punya mental juara..
@R10: haha, me too..
Good Arcitle i Like it.
Please Visit :
agen poker terpercaya
agen poker online
bandarq online
sakong online
poker online
agen poker online
bandarq online
sakong online
poker online
agen poker online
bandarq online
sakong online
poker online
trik bermain poker online
tips bermain sbobet
Prediksi Bola Jitu Dan Terpercaya
Komentar di: "Kutukan" Bagi Timnas Indonesia
Berkomentarlah dengan sopan dan pastikan komentar anda bukan spam. Komentar spam akan dihapus.